Begini Cara Tepat Mengatasi Keputihan Sesuai Penyebabnya
Zonaiya- Sebagian besar keputihan merupakan hal yang normal-normal saja namun terkadang kondisi ini sering membuat tidak nyaman dan resah. lalu bagaimana solusi untuk menanganinya? tenang zonaiya akan kasih tahu caranya.
Keputihan disebut sebagai hal yang normal dan sehat karena pada dinding vagina dan leher rahim terdapat kelenjar yang memproduksi cairan untuk menjaga kesehatan organ intim wanita.
Sebenarnya, normalnya cairan pada vagina berfungsi untuk melembapkan dan membersihkan bakteri. Akan tetapi, keputihan bisa jadi tidak normal jika disebabkan oleh infeksi.
Keputihan yang normal pada umumnya berwarna putih susu atau jernih dan tidak berbau. Kadar cairan akan meningkat pada masa tertentu seperti saat menyusui, saat berhubungan seksual, dan pada saat atau sekitar masa menstruasi.
Untuk menentukan apakah yang kamu alami perlu pengobatan atau tidak, perhatikan kondisi cairan yang keluar. Tekstur, warna, dan jumlah cairan keputihan untuk mengantisipasi adanya penyakit tertentu.
1 Cara Mengatasi Keputihan Karena Klamidia
Waspadai jika kamu mengeluarkan jumlah cairan keputihan yang lebih banyak, berbau tidak sedap, dan disertai rasa panas saat buang air kecil. Sebagian dari penderita kondisi ini bisa juga mengalami rasa nyeri saat berhubungan seksual.
Penderita kerap tidak menyadari penyakit ini di tahap awal, gejala baru akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Tetapi bahayanya, meski belum muncul gejala, penyakit ini sudah bisa ditularkan ke orang lain.
Gangguan keputihan akibat klamidia bisa diobati dengan antibiotik. Dokter bisa memberikan antibiotik sekali dosis. Sebagai pilihan lain, dokter bisa memberikan pil antibiotik yang harus diminum secara kontinyu selama 7 hari. Antibiotik harus dihabiskan meski gejala sudah hilang untuk mencegah terjadinya resistensi.
Selama masa pengobatan, disarankan untuk tidak berhubungan seksual selama 7 hari sejak pengobatan antibiotik pertama. Hal tersebut guna mencegah penularan. Klamidia dapat ditularkan oleh hubungan seksual melalui vagina, oral, maupun anus.
2 Cara Mengatasi Keputihan Karena Infeksi Jamur
Infeksi jamur pada vagina memiliki gejala berupa rasa gatal pada vagina disertai cairan berwarna putih keabu-abuan bertekstur sedikit menggumpal dan jumlah yang banyak. Dalam beberapa kasus, kamu dapat merasakan sakit saat buang air kecil atau ketika melakukan hubungan seksual.
Dokter akan melakukan pengobatan sesuai tingkat keparahan yang dialami. Pada umumnya, dokter akan meresepkan obat berupa salep, obat oral antijamur, atau obat yang dimasukkan ke dalam vagina.
Pasien disarankan untuk kendalikan maksimal dua bulan setelahnya. Dan jika infeksi jamur ini kerap berulang, pasangan Anda akan disarankan untuk dilakukan pemeriksaan juga.
Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat, berbahan tidak menyerap keringat, dan pembalut yang mengandung parfum. Sebaliknya, konsumsilah makanan sehat dengan gizi seimbang.
3 Cara Mengatasi Keputihan Karena Gonore
Penyakit gonore adalah penyakit menular seksual yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan penderita. Penyakit ini sesungguhnya jarang menimbulkan keluhan pada wanita, sehingga wanita dapat tidak sadar jika mengidapnya.
Tetapi pada beberapa kasus, gonore menyebabkan vagina mengeluarkan cairan berwarna kekuningan dan disertai pembengkakan serta rasa perih, terbakar, atau gatal pada area vagina. Jika tidak diobati, dapat menimbulkan komplikasi peradangan pada rongga panggul.
Dokter akan merekomendasikan dua pilihan pengobatan untuk mengatasi penyakit gonore, yaitu dengan suntikan antibiotik, atau antibiotik yang diminum. Pasangan Anda umumnya juga akan turut serta dilakukan pemeriksaan, guna mencegah penularan berulang.
Kamu bisa meminta konsultasi lebih jauh kepada dokter untuk mendapatkan cara mengatasi keputihan secara lebih lengkap jika mengalami keluhan lainnya terkait gonore.
4 Cara Mengatasi Keputihan Karena Vaginosis Bakterial
Normalnya, tubuh memiliki bakteri baik yang membantu menjaga tingkat keasaman vagina. Jika bakteri baik tersebut jumlahnya berkurang, bakteri jahat justru dapat berkembang biak dan menginfeksi area kewanitaan.
Jika kamu mengeluarkan cairan keputihan berwarna putih dan keabu-abuan, serta berbau amis, maka terdapat kemungkinan kamu mengalami gangguan keputihan akibat vaginosis bakterial.
Segera kunjungi dokter untuk mengantisipasi kondisi yang lebih parah karena sebagian penderita vaginosis bakterial tidak mengalami gejala yang jelas.
Jika Anda tidak memiliki gejala yang mengganggu dan tidak sedang hamil, bisa saja dokter tidak memberiksan obat-obatan. Tetapi seperti infeksi bakteri lainnya, antibiotik akan menjadi pilihan pengobatan. Antibiotik dapat diberikan selama 5-7 hari dan tidak boleh dihentikan sebelum habis.
5 Cara Mengatasi Keputihan Karena Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh infeksi parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit ini dapat mengakibatkan ketidaknyamanan saat berhubungan seksual serta nyeri saat buang air kecil.
Penyakit ini juga dapat mengakibatkan rasa gatal-gatal dan panas pada area vagina. Waspadai juga jika kamu mengeluarkan cairan keputihan berwarna kuning-kehijauan dan berbau tidak sedap.
Kondisi ini wajib diperiksakan oleh dokter dan membutuhkan pengobatan secepatnya. Antibiotik adalah obat yang umumnya diresepkan oleh dokter sebagai cara mengatasi keputihan akibat trikomoniasis.
Pada wanita hamil, trikomoniasis berisiko menyebabkan kelahiran prematur atau sebelum waktunya. Meski jarang terjadi, infeksi ini juga dapat ditularkan kepada sang bayi saat proses melahirkan.
Keputihan tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan kondisi ini bisa memengaruhi kualitas hubungan seksual kamu dengan pasangan. Tentu saja, penanganan keputihan juga harus disesuaikan dengan penyebabnya.
Setelah menjalani penanganan yang tepat dari dokter baik melalui konsumsi obat atau pengolesan salep antibiotik, kamu sebaiknya menerapkan tips-tips berikut ini agar keputihan tidak kambuh dan bertambah parah:
- Selalu menjaga kebersihan vagina dan area sekitar anus. Setelah buang air, cobalah membersihkan dan mengusap dengan tisu dari arah vagina ke area anus (depan ke belakang).
- Jangan membilas dari arah anus, karena dikhawatirkan bakteri dari kotoran bisa masuk ke dalam vagina!
- Gunakan pembersih vagina dengan pH yang sesuai dan usahakan menghindari sabun dengan kandungan pewangi.
- Pilihlah celana dalam berbahan katun. Katun termasuk bahan kain yang dapat menyerap keringat lebih baik dibandingkan bahan lain seperti poliester atau satin. Membiarkan vagina dalam keadaan lembap ternyata dapat mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab keputihan.
- Hindari membilas atau membersihkan vagina dengan menyemprotkan cairan khusus yang dialirkan (proses douching).
- Kurangi penggunaan celana ketat yang mengganggu sirkulasi udara di sekitar area intim kamu.
Keputihan sebenarnya merupakan hal yang umum dialami wanita, tapi jika keputihan yang kamu alami menimbulkan gejala-gejala seperti di atas, segera konsultasikan hal tersebut pada dokter.
0 Response to "Begini Cara Tepat Mengatasi Keputihan Sesuai Penyebabnya"
Post a Comment